Penyakit menular seksual (PMS) merupakan kelompok infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Meski sering dianggap sepele, PMS dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Padahal menjaga kesehatan organ reproduksi dapat mencegah penyakit serius lainnya, seperti infertilitas, kanker serviks, hingga kerusakan organ.
- Infertilitas Akibat Infeksi Menahun
Infeksi menular seperti klamidia dan gonore dapat menyebar ke organ dalam sistem reproduksi, menyebabkan radang panggul (PID). Kondisi ini merusak saluran tuba pada wanita dan mengganggu produksi sperma pada pria. Jika tidak diobati secara tepat, kerusakan ini bersifat permanen dan menjadi penyebab utama infertilitas. Penting bagi setiap individu aktif secara seksual untuk rutin melakukan skrining sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan organ reproduksi sejak dini. - Meningkatkan Risiko Terkena HIV
Penderita PMS seperti herpes genital atau sifilis memiliki luka terbuka pada area kelamin yang memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh. Bahkan infeksi yang tampaknya ringan pun dapat menjadi pintu gerbang penularan HIV jika tidak ditangani segera. Penggunaan kondom memang menurunkan risiko, namun tidak menggantikan peran penting edukasi, pemeriksaan berkala, dan pengobatan yang tepat. Rumah Sakit Premier Jatinegara menyediakan layanan deteksi dini HIV dan konsultasi kesehatan reproduksi untuk mencegah penyebaran lebih luas. - Kanker Serviks Akibat Infeksi HPV Kronis
Human Papillomavirus (HPV) merupakan salah satu PMS paling umum dan sebagian jenisnya dapat menyebabkan kanker serviks. Infeksi HPV sering kali tidak menimbulkan gejala hingga akhirnya ditemukan melalui pemeriksaan Pap smear atau HPV DNA. Vaksinasi dan deteksi dini menjadi strategi utama dalam mencegah kanker serviks. Menjaga kesehatan organ reproduksi bukan hanya berarti bebas dari infeksi, tetapi juga aktif dalam program deteksi dini yang tepat sasaran. - Infeksi Menyebar ke Organ Vital Lain
Beberapa jenis PMS tidak hanya menyerang area kelamin, tetapi juga menyebar ke sistem saraf pusat, jantung, dan hati. Sifilis, jika tidak ditangani, dapat berkembang menjadi neurosifilis yang menyerang otak dan menyebabkan gangguan mental. Hepatitis B sebagai PMS juga dapat menyebabkan sirosis hati atau kanker hati. Kondisi-kondisi ini menegaskan bahwa PMS bukanlah sekadar masalah kulit atau kelamin, melainkan penyakit sistemik yang harus mendapat penanganan serius dan terintegrasi. - Penularan dari Ibu ke Bayi Saat Kehamilan
PMS seperti HIV, herpes, dan sifilis dapat ditularkan dari ibu hamil ke janin, menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau cacat bawaan. Oleh karena itu, pemeriksaan PMS menjadi prosedur wajib dalam antenatal care. Di Rumah Sakit Premier Jatinegara, pemeriksaan kehamilan disertai dengan skrining infeksi menular seksual untuk mencegah komplikasi pada ibu dan bayi. Langkah ini merupakan bagian integral dari program menjaga kesehatan organ reproduksi lintas generasi.
Kesadaran untuk tidak mengabaikan gejala sekecil apa pun, ditambah dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala, merupakan kunci utama dalam pencegahan dan penanganan PMS. Upaya menjaga kesehatan organ reproduksi bukan sekadar tanggung jawab individu, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap pasangan dan generasi masa depan. Rumah Sakit Premier Jatinegara hadir sebagai mitra terpercaya untuk deteksi, edukasi, dan penanganan PMS secara menyeluruh dengan pendekatan medis terbaik.