Dua pabrikan besar mobil di Indonesia, Toyota dan Honda, menanggapi pernyataan Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) yang menyebutkan Indonesia berpotensi kesulitan ekspor mobil karena masalah standar emisi Euro 5.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan Honda Brio yang diekspor ke Vietnam dihentikan pengirimannya karena spesifikasinya tidak sesuai.
Vietnam telah memberlakukan standar emisi Euro 5 sementara Brio belum memenuhi standar itu.
“Perlu development baru bila merubah spesifikasinya,” kata Billy saat dihubungi Tempo hari ini, Jumat, 26 Agustus 2022.
Menurut Billy memang standar emisi Euro 5 perlu mendapatkan perhatian khusus untuk menyesuaikan spesifikasi ekspor mobil.
Dia juga percaya Pemerintah Indonesia sebenarnya ingin menuju ke standar emisi yang lebih ramah lingkungan tersebut.
“Euro 5 bertujuan menghasilkan gas buang yang lebih baik.
Saya rasa regulasi pemerintah sekarang sudah mengarah kepada kendaraan yang ramah lingkungan.
Sistem perpajakan yang berlaku sekarang juga sudah merefleksikan gas buang kendaraan yang dihasilkan,” ucapnya.
Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menilai standar emisi Euro 5 harus menjadi perhatian khusus agar tidak menghambat ekspor kendaraan.
“Jangan sampai masalah emisi ini jadi technical barriers negara lain terhadap ekspor dari Indonesia,” ucap Bob kepada Tempo hari ini.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) menyebut Indonesia bakal sulit ekspor kendaraan karena masalah standar emisi Euro 5.
Saat ini Indonesia masih berkutat pada penerapan standar emisi Euro 4.
KPBB menyarankan industri otomotif nasional perlu lompatan baru ke standar emisi yang lebih tinggi agar bisa bersaing dengan negara-negara yang sudah mengadopsi standar Euro 5 dan Euro 6.
“Harus ada upaya serius dari Menteri ESDM untuk menyediakan bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan teknologi kendaraan Euro 4 saat ini.
Tapi untuk ekspor, siapkan bahan bakar standar Euro 6,” ucap Executive Director KPBB Ahmad Safrudin.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.