Selain dikenal dengan sebutan Kota Pecel, Madiun punya kisah pilu.
Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Madiun.
Untuk mengenang peristiwa itu, dibangunlah Monumen Kresek.
Lalu, apa peristiwa Madiun ini sehingga melatarbelakangi didirikannya Monumen Kresek? Mengutip laman dindik.madiunkab.go.id, Monumen Kresek terletak di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Lokasinya berjarak sekitar 8 kilometer ke arah timur Kota Madiun.
Ini adalah monumen peringatan Peristiwa Madiun yang terjadi pada 1948, dua tahun paska-proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Monumen itu menjadi bangunan bersejarah sebagai pengingat kekejaman kelompok oposisi sayap kiri, Front Demokrasi Rakyat atau FDR kala itu.
Melansir publikasi Remembering and forgetting Indonesia’s Madiun Affair: personal narratives, political transitions, and historiography, 1948–2008 di ecommons.cornell.edu, FDR terdiri atas Partai Komunis Indonesia atau PKI, Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia, SOBSI dan Pesindo.
Konflik ini bermula pada 18 September 1948 di Madiun, dan berakhir tiga bulan kemudian ketika sebagian besar pemimpin dan anggota FDR ditahan dan dieksekusi TNI.
Sementara itu menurut publikasi The Madiun Affair: Hatta’s Betrayal of Indonesia’s First Revolution oleh Rudi Kreutzer James Cook University, pemberontakan ini menewaskan Gubernur Jawa Timur Soerjo, dokter pro-kemerdekaan Moewardi, serta beberapa petugas polisi dan tokoh-tokoh agama.
Pemberontakan yang dipimpin oleh pentolan PKI, Musso itu disebut menewaskan ribuan orang tak berdosa.
Sedangkan di Desa Kresek, pemberontakan PKI 1948 menyebabkan banyak prajurit TNI dan pamong desa gugur.
Mereka tewas dalam pertempuran maupun karena dibantai PKI.
Untuk memperingati peristiwa itu, Kemudian dibuatlah monumen pada 1987 dan rampung pada 1991.
Monumen itu diberi nama Monumen Kresek dan diresmikan oleh Bupati Madiun kala itu Soelarso.
Di kawasan Monumen Kresek juga dibangun tugu lengkap dengan nama-nama korban pembantaian yang dilakukan oleh PKI.
Ada 17 nama yang terukir di sana.
Selain itu, di depan tugu terdapat ornamen patung yang memperlihatkan gambaran para korban yang menjadi kesadisan PKI.
Ornamen ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada pengunjung tentang kejamnya pemberontakan PKI 1948.
Ada juga figur Musso yang hendak memenggal Kiai Husen, seorang tokoh Madiun.
Patung ini terletak paling atas, berada di area Monumen Kresek.
Di sebelah selatan dekat pintu masuk terdapat prasasti, di sana ada ukiran nama-nama prajurit TNI Polri, pamong praja, tokoh masyarakat dan guru yang gugur dalam peristiwa itu.
Di depan prasasti, terdapat sumur tempat pembuangan korban keganasan PKI yang telah ditutup.
Di atasnya, terdapat relief korban-korban pembunuhan peristiwa Madiun.
HENDRIK KHOIRUL MUHID Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.